Kamis, 28 Juli 2011

DOA MENGALAHKAN PENCOBAAN (Matius 26:36-46)


Kebanyakan orang yang tidak mampu tidaklah mengetahui bahwa mereka tidak punya kemampuan. Seorang peneliti bernama Dr. David A. Dunning of Cornell University mengatakan bahwa orang orang yang tidak mampu itu lebih yakin akan kemampuannya daripaa mereka yang mampu. Artinya orang orang yang tidak mampu itu lebih besar Percaya Dirinya daripada orang yang mampu. Betapa frustrasinya orang orang seperti ini dalam dunia pekerjaan. Mereka merasa diri mampu padahal mereka tidak punya kemampuan itu. Akibatnya adalah mereka selalu gagal. dan celakanya adalah mereka juga tidak mampu menyadari bahwa mereka itu tidak mampu. Mereka selalu merasa “saya mampu koq”, dan hasilnya adalah selalu kegagalan. Akhirnya semakin frustrasilah hidup mereka.
Fenomena seperti ini juga terjadi dalam dunia spiritual. kebanyakan kita sebagai orang kristen, tidaklah mampu mengenali betapa tidak berdayanya kita dan bahwa kita sangat rentan untuk gagal dalam perjalanan kerohanian kita. Kita merasa “saya melakukan hal yang benar koq” padahal apa yang dilakukannya adalah salah. Kita merasa “saya hebat koq, padahal dirinya sudah jatuh dalam dosa.
Kisah dalam matius 26:31-46 menunjukkan kita akan fenomena ini. Mat 26:31-35 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.” (33) Petrus menjawab-Nya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.” (34) Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (35) Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.

lihatlah betapa PD (percaya diri) nya mereka. Petrus berkata, biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali kali tidak. Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.”Dan semua murid yang lainpun berkata demikian juga.semua murid juga sama PD nya dengan Petrus. Orang orang ini tidak mampu, tetapi tidak menyadari ketidakmampuan mereka.
Ketidakmampuan mereka terbukti ketika mereka berada di Taman Getsemani.
Pertama, komitment untuk setia kepada Kristus tidaklah cukup untuk membuat kita setia.

Sumpah atau janji untuk setia kepada Kristus, tidaklah cukup untuk melindungi diri kita pada saat iman kita diuji. Murid murid sudah bertekad untuk tetap setia mengikuti Yesus. Kita mungkin menganggap bahwa Petrus dan murid murid yang lain terlalu cepat bersumpah bahwa mereka akan setia kepada Kristus. Janji setia mereka tidaklah salah. Janji untuk setia kepada Kristus haruslah kita lakukan. Hal ini penting seperti dikatakan oleh firman Tuhan dalam Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Sama halnya dengan muda mudi yangs edang berpacaran. Ketika mereka akan menikah, maka salah satu momen yang paling mengharukan omen pengucapan janji pernikahan di depan jemaat Tuhan. Ada jemaat yang ketika mengucapkan janji nikahnya sampai menangis dan tidak bisa melanjutkan janjinya itu beberapa saat lamanya. Janji pernikahan merupakan moment yang sangat penting, demikian pula janji untuk mengikuti Kristus juga adalah komitmen yang penting. Namun berapa banyak pasangan nikah yang kemudian bercerai dan tidak lagi menepati janji pernikahannya di hadapan Tuhan? berapa banyak orang kristen yang sudah mengucapkan janji setia kepada Kristus kemudian ternyata pindah agama, atau hidup dalam dosa dosa yang begitu mengerikan? Ketika pasangan nikah menyeleweng apakah itu berarti janji pernikahannya yang salah? apakah itu berarti salah ketika mereka mengucapkan janji nikah? TIDAK. pasangan nikah tidaklah salah ketika mereka mengucapkan janji pernikahan. Yang salah adalah mereka tidak mampu menepatinya. Demikian juga ketika murid murid Kristus mengucapkan janji untuk setia sampai mati, apakah mereka salah? Mereka tidaklah salah ketika mengucapkan janji untuk setia tersebut. Yang salah adalah mereka tidak mengetahui betapa rentang dan rapuhnya jiwa mereka. Mereka tidak mengetahui betapa lemahnya kerohanian emreka dan betapa kuatnya musuh yang akan menghancurkan mereka. Mereka tidak tahu kemampuan diri dan tidak mengenal kehebatan lawan, yakni kuasa kegelapan.
Tuhan yesus mengatakan kepada Petrus dalam Luk 22:31-32 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. Iblis menampi Petrus melalui seorang hamba perempuan yang “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.” Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!”(Luk 22:57). Orang lain kemudian datang lagi dan berkata: “Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!” Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.” Disitulah petrus menyangkali Kristus, Dia menyangkali kesetiaannya kepada Kristus. Murid murid yang lain ditampi oleh Iblis ketika pemimpin pemimpin agama datang ke taman getsemani, dimana mereka semuanya kabur.
Bagaimana dengan kita? setiap kita akan diicobai dengan cara yang berbeda. Mungkin itu kekecewaan, mungkin itu sakit yang tidak sembuh sembuh, mungkin itu masalah dalam pekerjaan kita. Dan seluruh masalah itu sudah membuat kita depresi dan merusak janji setia kita kepada Tuhan yang pernah kita ucapkan. Kita pernah berjanji untuk tidak meninggalkan Tuhan, namun masalah yang muncul membuat kita pikir pikir lagi mengenai janji itu. apakah saya tetap akan ikut Tuhan dan memegang janji saya? Hati kita tidak siap ketika menghadapi masalah besar. Janji setia kita dilanggar oleh kita ketika pencobaan itu datang. Sebenanrya bukanlah iblis yang membuat kita melanggar janji itu, tetapi hati kitalah yang tidak siap ketika menghadapi pencobaan tersebut. Kalau hati kita siap, maka bagaimanapun besar dan kuatnya pencobaan, kita akan tetap setia kepada Tuhan. Jadi janganlah meyalahkan orang lain, ketika saudara kemudian mundur dari pelayanan, mungur dari kesetiaanmu kepada Kristus. Iblis kah yang disalahkan ketika Petrus menyangkali Kristus? Pemimpin pemimpin agamakah yang disalahkah ketika Yudas menjual Tuhan Yesus kemudian gantung diri? enggak. Yang salah adalah hatinya Yudas yang tamak akan uang. Iblis tahu kelemahan Yudas ini, dan menjatuhkan Yudas dengan pencobaan uang.
Murid murid Kristus tidaklah salah ketika mereka mengatakan akan setia kepada Kristus. Namun janji setia memang tidaklah cuckup untuk mengahdapi pencobaan dalam oerjalanan iman suadara. Mereka yang dibaptis tidaklah salah ketika mengucapkan janji setianya untuk mengikut Kristus seumur hidupnya. Namun janji setia untuk mengikuit Kristus tidaklah cukup untuk mengikuit Kristus dengan setia seumur hidup.
Kedua, kita membutuhkan doa agar tetap setia kepada Kristus

Tak satupun murid yang mengira bahwa ujian terhadap jiwa mereka tidaklah datang ketika tentara datang ke taman getsemani. ujian terhadap iman mereka bukan ketika para pemimpin Yahudi datang ke getsemani. Ujian terhadap iman mmereka terjadi ketika Tuhan Yesus berjaga jaga dan berdoa. Di dalam taman getsemani inilah , ketika Tuhan Yesus berdoa, sangat menentukan kemenangan dan kekalahan.

di dalam Mat 26:37-38 dikatakan bahwa Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”Bisakah saudara membayangkan betapa besarnya penderitaan yang dialami oleh Kristus? Ketakutan yang besar menekan Dia begitu hebat, sehingga Dia mengeluarkan keringat darah. dalam Lukas 22:44 dituliskan bahwa Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Keringat manusia kalau dalam keadaan normal, biasanya tidak berwarna. Tapi beberapa orang bisa mengalami keringat darah. Ketakutan yang amat sangat atau stres yang maha besar diduga menjadi pemicu manusia mengeluarkan keringat darah.

Kasus orang yang mengalami keringat darah terbilang langka. Kondisi ini disebut dengan hematidrosis (sweat blood) yang pada beberapa kondisi tertentu bisa disebabkan oleh penyakit lain atau mengalami tekanan darah tinggi.

Dr Frederick Zugibe, ahli forensik dari New York menuturkan hematidrosis adalah salah satu efek samping yang ekstrem dari respons fight or flight. Sebagian besar terjadi ketika seseorang mengalami stres kecemasan atau ketakutan yang teramat dalam, seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (26/2/2011).

Kecemasan dan ketakutan yang begitu kuat bisa menyebabkan pembuluh darah kecil yang menyuplai ke kelenjar keringat menjadi ketat dan mengecil, sehingga ketika pembuluh darah melebar akan terjadi pendarahan.

Pada saat sedang stres umumnya keringat yang keluar akan lebih banyak, dan ketika pembuluh darah sudah melebar kembali maka keringat yang keluar di permukaan kulit akan bercampur dengan darah yang membuat orang menyebutnya keringat darah.

Berkeringat darah memang bisa menakutkan dan sangat langka. Tapi biasanya kondisi ini berkaitan dengan penyakit lain seperti hemochromatosis, yaitu kondisi bahaya
yang mana zat besi banyak terbentuk dan disimpan dalam tubuh sehingga membuat seseorang rentan terhadap hematidrosis.

Selain itu ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa kecemasan atau ketakutan ekstrem yang dialami seseorang menyebabkan pelepasan suatu bahan kimia yang bisa
memecah kapiler di dalam kelenjar keringat. Akibatnya ada sejumlah kecil pendarahan sehingga keringat yang keluar disertai dengan darah.

Dr Zugibe menuturkan beberapa kasus terkait dengan hematidrosis dilaporkan terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan menjelang hukuman eksekusi serta ada juga
akibat takut badai saat tengah berlayar.

Efek yang terjadi di tubuh terkait dengan hematidrosis ini meliputi kelemahan, dehidrasi ringan hingga sedang serta kecemasan tinggi yang membuat seseorang berkeringat hingga keringat darah.

kita bisa bayangkan betapa besarnya tekanan yang sedang dialami oleh Kristus, sehingga Dia mengeluarkan keringat darah. Penderitaan yang saudara dan saya alami tidaklah seberapa dibandingkan penderitaan yang Kristus alami.

apa yang dilakukan Tuhan Yesus dalam keadaan tertekan itu? Dia berdoa. Apakah yang menjadi doa Tuhan Yesus?

Dia meminta pertolongan Tuhan. Dalam matius 26:39 tercatat doa Tuhan Yesus, dimana Dia meminta:” seperti ini: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku. Cawan yang mesti diminum Tuhan Yesus adalah murka Allah atas dosa dosa manusia. Sebuah cawan kematian yang mengerikan. Dan Tuhan Yesus sangatlah takut dengan cawan murka Allah itu. Ketakutan itu nyaris membunuh Dia di taman getsemani. Oleh sebab itulah Dia meminta kepada Allah agar ada jalan lain bagi penebusan dosa. Jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaKu. Sangatlah wajar bagi kita ketika menghadapi cawan yang mematikan akan meminta kepada Allah supaya cawan itu djauhkan dari kita. Kita tidaklah salah jikalau kita membawa diri kita kepada anugerah Allah pada saat menghadapi masalah berat.Jikalau Allah tidak mendengarkan kita lagi, maka adalah tindakan bodoh kalau kita masih berseru minta tolong kepada Allah. Justru karena Allah masih mendengarkan kita, maka kita harus berdoa dan meminta kepadaNya. Mintakah sampai sesuatu terjadi. Kalau memang Tuhan belum mengatakan tidak, teruslah meminta kepada Allah. Katakanlah kepada Allah:” jikalau sekiranya mungkin, biarlah penyakit ini lalu dari pada-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah masalah ekonomi ini lalu dari pada-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah masalah ini lalu dari pada-Ku.

Ada seorang yang terkena kelenjar getah bening. Suatu hari dia merasa dijamah oleh Tuhan. kita tahu bahwa kelenjar getah bening ini adalah kanker yang sangat ganas. ada benjolan di mulut. sampai tidak bisa bicara. setelah kemo beberapa kali, dan pet scan, ternyata kankernya sudah hilang. Sudah bersih. sebelumnya dia sudah didesak oleh keluarga untuk pergi ke pemalang, ke orang pintar.

Berdoalah dengan pengharapan karena Allah selalu mendengarkan tangisan dari anak anakNya dan akan menarik cawan penderitaan itu dari kita

NAMUN, Jika cawan itu adalah bagian dari rencana Allah, maka saudara perlu berdoa seperti Tuhan Yesus yang mengatakan seperti ini:’ “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. (Mat 26:39). Jikalau memang cawan penderitaan kita tidak bisa lalu dna kita harus meminumnya, maka katakanlah kepada Tuhan ” jadilah kehendakMu. “. Ada banyak kematian yang juga dialami oleh orang orang kristen. Kematian atas mimpi mimpinya, kematian kesombongannya, kematian rencana rencanaNya, matinya keamananNya.

ketiga, Berdoalah sampai saudara dapat berserah kepada Tuhan
Di ayat 39 Tuhan Yesus berdoa, jikalau jika sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki. setelah berdoa, Tuhan Yesus kembali kepada murid muridNya dan mendapati mereka sedang tidur, Ia kemudian memebrikan pesan kepada Petrus agar berjaga jaga dan berdoa. Setelah itu, Tuhan Yesus kembali berdoa untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya. Doa Tuhan Yesus yang kedua kali dan yang ketiga sudah berubah. Doanya yang kedua berbunyi seperti ini di ayat 42 :’ Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! Dalam doanya yang kedua, Tuhan Yesus tidak lagi memintya agar cawan itu lalu, melainkan Dia mengatakan: jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya jadilah kehendakMu. Perubahan doa yang seperti ini dihasilkan dari sebuah pergumuluan yang panjang. Hati kita memang keras dan sulit bagi kita untuk berserah kepada Tuhan. Kita sangat lambat tiba kepada doa seperti Tuhan Yesus yang mengatakan :” “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! Berdoalah, sampai saudara tiba pada sebuah titik, dimana saudara berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan dapat mengatakan seperti ini: “Ya Bapa-Ku jikalau penyakit ini, masalah, penderitaan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!

Ibrani 5:7 Pada masa Yesus hidup di dunia ini, Ia berdoa dan memohon dengan teriakan dan tangis kepada Allah, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari kematian. Dan karena Ia tunduk kepada Allah dengan penuh hormat, maka Ia didengarkan. Karena Kristus taat kepada Allah, maka Dia didengarkan. Titik balik dari sebuah doa adalah dari permohonan untuk dilepaskan kepada jadilah kehendakMu. titik balik dari sebuah doa adalah dari keinginanKu menjadi kehendakMu jadilah. Philip Yancey menuliskan: ketika Yesus berdoa agar diselamatkan dari murka Allah, Dia tidaklah diselamatkan dari murka allah, sebaliknya Dia menjadi keselamatan bagi dunia ini.

Haddon Robinson mengatakan seperti ini:” Dimanakah Yesus mencucurkan darah paling dahhsyat? Bukan di hadapan pengadilan Pilatus, juga bukan di bukit Golgota, tetapi di Taman getsemani. Seandainya saya berada di sana dan menyaksikan pergumulan Kristus, saya mungkin akan kuatir dengan masa depan karena ketika Dia putus asa, yang dia lakukan hanyalah berdoa. Saya mungkin akan mengatakan:’ apa yang akan Dia lakukan ketika menghadapi krisis yang sesungguhnya? Jikalau krisis yang seperti ini yang dia lakukan hanya berdoa, lalu bagaimana kalau tentara masuk dan menangkap Dia? mengapa Yesus tidaklah dengan tenang tidur menghadapi krisis ini seperti ketiga murid muridNya? Mengapa Dia tidak tidur saja menjelang krisis ini? seperti para murid yang juga tidur dengan tenangnya. Ternyata betul apa yang dilakukan oleh Kristus. KArena Dia berdoa, maka ketika krisis datang, Tuhan Yesus dapat dengan tenang naik ke atas kayu salib, sedangkan ketiga muridNya, lari dan jatuh dalam penyangkalan

keempat, Kemenangan Yesus di TAMAN GETSEMANI memberikan kita jaminan bahwa kita akan menerima pertolongan dalam pergmuluan pergumulan kita.

bagian yang sangat penting dalam kisha ini bukanlah kegagalan para murid tetapi kemenangan Kristus kketika Dia berserah kepada kehendak Allah. Ketika kita menghadapi malam malam yang gelap dari masalah masalah kita, maka kita daoat yakin bahwa Yesus kristus sendiri akan berjaga jaga dan berdoa dengan kita. Kita akan ditolong oleh Tuhan. Kita memang berdosa, selalu menantang kehendak Allah, tidak mau berserah kepada kehendak Allah. Kristus yang sudah mengalahkan dosa, akan dapat menolong kita untuk taat dan berserah kepada kehendak Allah. Tuhan Yesus akan menguatkan kita da;am kelemahan kita untuk taat kepada kehendak Tuhan


source >>> http://kotbah.org/2011/03/doa-mengalahkan-pencobaan-matius-2636-46/

Kamis, 07 Juli 2011

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b

Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.

Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
*courtesy of PelitaHidup.com
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.

Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah? Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.

Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”
*courtesy of PelitaHidup.com
Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?

1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”

Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.

Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.

Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.

Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a
*courtesy of PelitaHidup.com
.

2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.

Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.

Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14

Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.

Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.

Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.

Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.

.

3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.

Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:

a). Ia memberi kekuatan

Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?

Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah. Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.

Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60

Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.

Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.

Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.

b). Ia menyediakan pertolongan

Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.

Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9

Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.

Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.

Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya. Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat. Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26

c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita

Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.

Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14

Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh Raja Darius, dan kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.

Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.

Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.

Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23

Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.

Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7

Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.

Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia, mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.

Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.

Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.

Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya yang baik.

Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20

Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat. Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25

Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan meninggalkan Engkau” Yosua 1:5b

Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3


sumber ---->> Pelitahidup.com

Comments

Pencarian

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates